Selasa, 16 Maret 2010

autisme

DEFINISI
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang
kompleks, yang biasanya muncul pada usia 1-3 tahun.
 
Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama
dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun.Autisme 2-4
kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.
 
PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang
pasti hal ini bukan disebabkan 
oleh pola asuh yang salah.Penelitian terbaru
menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis
di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor
genetik dan gangguan
kekebalan.
 
Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic
inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya
diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).
 
GEJALA
Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:
gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.
 
Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak
autis:
Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan
kontak mata
Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan,
tidak membentuk hubungan pribadi 
yang terbuka
Jarang memainkan permainan khayalan
Memutar benda
Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada
benda yang sudah dikenalnya 
dengan baik
Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang
aktif
Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang
normal
Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau
menerima/mengalami perubahan
Tidak takut akan bahaya
Terpaku pada permainan yang ganjil
Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
Tidak mau dipeluk
Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap
seolah-olah tuli
Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya
melalui kata-kata, lebih senang 
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk
alasan yang tidak jelas
Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang
(misalnya bergoyang-goyang atau 
mengepak-ngepakkan lengannya)
Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin
menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak
mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika
seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami
apa yang dikatakan kepadanya. 
Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang
normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan
sebagai saya).
Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif
atau melukai diri sendiri.
Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin
menendang bola tetapi dapat 
menyusun balok).
 
Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun
berat. Selain itu, perilaku anak 
autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang
terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.
 
 
DIAGNOSA
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak
lahir atau pada skrining 
prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak
masih berada dalamkandungan).
Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.
Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada
hasil pengamatan terhadap 
kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat
perkembangan anak.
 
Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka
sebaiknya anak dievaluasi oleh suatu tim 
multidisipliner yang terdiri dari ahli saraf, psikolog
anak-anak,ahli perkembangan anak-anak, terapis bahasa
dan ahli lainnya yang berpengalaman di bidang autisme.
Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak
dapat menampilkan gambaran 
kemampuan dan perilaku anak. Masukan dari orang tua
dan riwayat perkembangan anak merupakan komponen yang
sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang akurat.
 
PENGOBATAN
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam
membantu perkembangan anak.
Seperti anak-anak yang lainnya, anak autis terutama
belajar melalui permainan. 
Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain,
tariklah anak dari perilaku dan ritualnya yang sering
diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan
yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak
mengitarikamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang
yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia mereka untuk
membantu mereka masuk ke dunia luar.
 
Kata-kata pujian karena telah menyelesaikan tugasnya
dengan baik, kadang tidak berarti 
apa-apa bagi anak autis. Temukan cara lain untuk
mendorong perilaku yang baik dan untuk mengangkat
harga dirinya. Misalnya berikan waktu lebih untuk
bermain dengan mainan kesukaannya jika anak telah
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
 
Anak autis belajar lebih baik jika informasi
disampaikan secara visual (melalui gambar) dan verbal
(melalui kata-kata). Masukkan komunikasi augmentatif
ke dalam kegiatan rutin sehari-hari dengan
menggabungkan kata-kata dan foto, lambang atau syarat
tangan untuk membantu anak mengutarakan kebutuhan,
perasaandan gagasannya.
 
Tujuan dari pengobatan adalah membuat anak autis
berbicara. Tetapi sebagian anak autis 
tidak dapat bermain dengan baik, padahal anak-anak
mempelajarikata-kata baru melalui permainan. Sebaiknya
orang tua tetap berbicara kepada anak autis, sambil
menggunakan semua alat komunikasi dengan mereka,
apakahberupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang,
bahasa tubuh maupun teknologi.
Jadwal kegiatan sehari-hari, makanan dan aktivitas
favorit, serta teman dan anggota 
keluarga lainnya bisa menjadi bagian dari sistem
gambar dan membantu anak untuk berkomunikasi dengan
dunia di sekitarnya.
 
Program intervensi dini
Hal terpenting yang bisa dilakukan oleh orang tua
adalah menemukan program intervensi 
dini yang baik bagi anak autis.
Tujuan pertama adalah menembus tembok penghalang
interaksi sosial anak dan 
menitikberatkan komunikasi dengan orang lain melalui
cara menunjuk jari,mengguanakan gambar dan kadang
bahasa isyarat serta kata-kata.
Program intervensi dini menawarkan pelayanan
pendidikan dan pengobatan untuk anak-anak berusia
dibawah 3 tahun yang telah didiagnosis
mengalamiketidakmampuan fisik atau kognitif.
Program intervensi dini terdiri dari:
- Terapi fisik dan terapi okupasional (pengobatan
dengan memberikan pekerjaan/kegiatan 
tertentu)
- Terapi wicara dan bahasa
- Pendidikan masa kanak-kanak dini
- Perangsangan sensorik.
Program intervensi dini akan membantu orang tua dan
anak autis pindah dari intervensi 
dini ke dalam sistem sekolah umum.
Program ini juga akan membantu memilihkan lingkungan
yang paling tepat untuk 
pendidikan anak autis, apakah di sekolah biasa atau di
kelas khusus anak austik
yang menawarkan pendidikan dan pelayanan pengobatan
yang lebih intensif dengan jumlah 
murid yang terbatas.
 
Program pendidikan untuk anak autis sangat
terstruktur, menitikberatkan kepada 
kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi serta teknik
pengelolaan perilaku
positif.Strategi yang digunakan di dalam kelas
sebaiknya juga diterapkan di rumah sehingga 
anak memiliki lingkungan fisik dan sosial yang tidak
terlalu berbeda.
 
Dukungan pendidikan seperti terapi wicara, terapi
okupasional dan terapi fisik 
merupakan bagian dari pendidikan di sekolah anak
autis.
Keterampilan lainnya, seperti memasak, berbelanja atau
menyebrang jalan, akan 
dimasukkan ke dalam rencana pendidikan individual
untuk meningkatkan
kemandirian anak.
Tujuan keseluruhan untuk anak adalah membangun
kemampuan sosial dan berkomunikasi 
sampai ke tingkat tertinggi atau membangun potensinya
yang tertinggi.
 
Tidak mudah menerima kenyataan bahwa anak anda adalah
seorang autis. Orang tua 
seringkali mengalami tahapan emosional berupa duka,
menyangkal, marah,depresi dan menerima. Konsultasi
dengan ahli dapat membantu keluarga menerima diagnosis
ini, melangkah ke depan dan mencari jalan terbaik
untuk membantuanak mencapai potensinya yang tertinggi.
 
Pada masa remaja, beberapa perilaku agresif bisa
semakin sulit dihadapi dan sering 
menimbulkan depresi. Kadang obat-obatan bisa membantu
meskipun tidakdapat menghilangkan penyebabnya.
Haloperidol terutama digunakan untuk mengendalikan
perilaku yang sangat agresif dan 
membahayakan diri sendiri.
Fenfluramin, buspiron, risperidon dan penghambat
reuptake serotonin selektif 
(fluoksetin, paroksetin dan sertralin) digunakan untuk
mengatasi berbagai
gejala dan perilaku pada anak autis.
 
Beberapa anak autis tumbuh dan menjalani hidup yang
mandiri. Yang lainnya selalu 
membutuhkan dukungan dari lingkungan tempat tinggal
dan tempatnya bekerja.
Banyak ahli yang berpendapat bahwa masa depan anak
autis sangat tergantung kepada 
besarnya kemampuan berbahasa yang dicapai oleh anak
ketika berusia 7
tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar